Etika Profesi Penilai : Menjaga Integritas dan Kepercayaan Publik
Penulis : Rizki Novarino, ST., MT., MAPPI (Cert.) (Calon Dewan Penilai Nomor Urut 05)
Profesi Penilai memilki peran penting dalam menentukan nilai suatu aset yang berupa properti, barang berharga, atau aset lainnya. Etika dalam profesi penilai menyangkut 2 aspek sebagai pijakan utamanya yaitu, Integritas yang menunjukkan bahwa penilai harus bertindak dengan jujur dan adil tanpa pengaruh pihak lain, serta kepercayaan publik yang merupakan hasil dari konsistensi dalam penerapan etika dan profesionalisme yang tinggi.
Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam menerapkan etika profesi penilai. Pertama, konflik kepentingan yaitu tekanan untuk kepentingan pihak tertentu. Kedua, ketergantungan pada informasi, maksudnya penilai harus dapat mengelola informasi dengan tepat dan akurat serta tidak tergantung pada data yang tidak valid atau tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ketiga, tekanan waktu, penilai mungkin merasa tergoda untuk mengambil jalan pintas yang dapat mengorbankan akurasi dan integritas. Keempat, peraturan yang berubah dikarenakan setiap negara atau wilayah memiliki peraturan yang berbeda terkait praktik penilaian sehingga penilai harus tetap mematuhi standar etika yang berlaku.
Selanjutnya, untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik dalam profesi penilai dapat dilakukan beberapa strategi. Strategi pertama adalah pelatihan yang intensif untuk mendapatkan sertifikasi yang relevan untuk memastikan mereka memahami standar etika yang berlaku. Kedua, proses penilaian harus transparan dengan dokumentasi yang jelas tentang metode dan asumsi yang dibuat, serta akuntabilitas terhadap keputusan yang diambil. Ketiga, penilai harus terus memperbaiki pengetahuan mereka terkait perubahan dalam regulasi dan teknologi serta mengikuti perkembangan terbaru dalam industri properti atau aset lainnya. Keempat, penilai penting untuk mempertahankan independensi mereka dari pihak yang tertarik dalam hasil penilaian termasuk mengungkapkan secara jelas segala konflik kepentingan yang ada.
Etika profesi penilai bukan hanya sekedar aturan yang harus diikuti, tetapi fondasi utama yang mendukung integritas dan kepercayaan publik. Penilai tidak hanya melindungi kepentingan klien, tetapi juga memastikan bahwa keputusan mereka memberikan keputusan bagi masyarakat dengan menjaga standar etika yang tinggi.
Like, Comment, Share akan sangat membantu publikasi