PKP SPI 201 dan Cerita di Danau Toba

Pelaksanaan Pendidikan Khusus Penilaian/PKP SPI 201 Penilaian Tujuan Pelaporan Keuangan selama delapan hari berturut-turut menyisakan cerita tersendiri bagi seluruh peserta. Apalagi saat pelaksanaan pendidikan yang berlangsung secara tatap muka di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Seperti apa ceritanya?

PKP SPI 201 dimulai sejak Kamis, (17/10) lalu, dimana para peserta mengikuti webinar secara daring. Seluruh pembicara webinar adalah praktisi profesional di bidangnya. Total ada enam pembicara, yakni Budhy Azhari, Analis Senior Direktorat Pengaturan dan Standar Akuntansi Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK); Yan Rahadian, Anggota Komite Standar Akuntansi Pemerintah; Indra Sri Widodo, Managing Partner KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan sekaligus Dewan Standar Profesi Jasa Akuntan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Tiga pembicara yang lain adalah Caroline Dharmawan, Strategy Risk & Transactions Valuation & Modelling Partner/Executive Director Deloitte Sea sekaligus Tim KPSPI MAPPI; Triono Soedirdjo, PWC Partner Transactions & Value Creation Leader dan Tim KPSPI MAPPI; serta Darmawan D. Atmoko, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

Pada hari berikutnya hingga Selasa (22/10) sebanyak 66 peserta yang terdiri dari klasifikasi Penilai Publik Properti dan Penilai Publik Bisnis ini mengikuti pendidikan melalui e-learning yang sudah disiapkan oleh KPSPI. Mereka harus membaca dan mengerjakan beberapa rangkaian modul secara berurutan. Modul yang mereka pelajari misalnya seperti penerapan SPI 201 untuk Pelaporan Keuangan, Pengukuran Nilai Wajar, pembahasan kasus, pembahasan hak sewa dan nilai dalam penggunaan.

Mengenang Masa Lalu

Khusus pada dua hari terakhir, yakni Rabu-Kamis (23-24/10) pelaksanaan PKP SPI 201 dilakukan secara offline di Hotel Niagara Parapat di Kec. Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Tim dari KPSPI MAPPI yang terdiri atas Ketua KPSPI, Hamid Yusuf serta Panca Arief Jatmika yang membersamai para peserta dengan secara langsung memberikan materi dalam sesi workshop.

Pascapendidikan, seluruh peserta dan narasumber berkesempatan untuk berwisata dengan mengunjungi Pulau Samosir yang berada di tengah-tengah Danau Toba. Para peserta bukan hanya terkesan dengan pemandangan alam yang tersuguh di danau terbesar di Indonesia tersebut, tapi proses menuju ke danau itu juga meninggalkan kesan tersendiri bagi para peserta.

Pasalnya peserta harus menaiki angkutan umum/angkot dari hotel menuju ke Dermaga Parapat. Karena sudah lama tidak naik angkot, mereka pun langsung teringat masa lalu saat berangkat sekolah harus naik angkot. Dari dermaga, seluruh peserta naik kapal menuju Pulau Samosir.

Setibanya di Pulau Samosir yang juga dijuluki sebagai “Negeri Indah Kepingan Surga” ini, peserta harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak sembari menikmati panorama alam dan menyaksikan kearifan lokal dari suku Batak Toba.

Ketua KPSPI, Hamid Yusuf mengatakan bahwa selain memperdalam dan menambah wawasan tentang Penilaian untuk Pelaporan Keuangan, peserta juga mendapatkan fasilitas refreshing wisata lokal.

Leave a Reply