Indonesia Raih Makalah Terbaik di AVA Congress ke 26 di Singapura

Delegasi dari Indonesia berhasil meraih predikat sebagai salah satu Penyaji Makalah Terbaik dalam acara 26th ASEAN Valuers Association (AVA) Congress yang berlangsung di Concorde Hotel, Singapura, pada Senin-Rabu, 4-6 November 2024.

Makalah terbaik dari Indonesia berjudul The Effectiveness of Supervisory Regulations In Helping Appraisers Mitigate and Deal with Legal Risks ini dibawakan oleh Dadan Kuswardi, Firman Dwi Suprayoga, Veronika Fadilla, dan Yusuf Aji Darmawan.

Pada acara tersebut terdapat 20 makalah yang diajukan oleh para Penilai yang mewakili setiap institusi di negaranya. Dari 20 makalah tersebut, Indonesia termasuk dalam tiga penyajian makalah terbaik.

Selain dari Indonesia, dua judul makalah terbaik yang lain yakni dari  Vietnam dan Malaysia. Pada agenda yang sama juga dipresentasikan 8 Country Paper yang memperlihatkan perkembangan makro ekonomi dan real estate di negara masing-masing anggota AVA.

Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) sebagai asosiasi profesi yang selalu berperan aktif dalam setiap ajang AVA Congress memberangkatkan sebanyak 49 delegasi yang terdiri dari tiga Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) MAPPI, Ketua Bidang Luar Negeri, Susan Widjojo yang sekaligus merupakan Sekjen AVA terpilih, Dadan Kuswardi dari Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK), delegasi dari Akademisi, Perangkat dan Anggota MAPPI.

Kongres ke-26 AVA yang mengusung tema ‘Embracing Globalisation in the Region Valuation Education, Sustainability and Standarts’ ini dimulai dengan Governing Council Meeting yang dihadiri oleh delegasi 8 negara AVA Chapter yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Ketua Bidang Luar Negeri MAPPI, Susan Widjojo menjelaskan bahwa Governing Council (GC) antara lain membahas tentang agenda kerja yang ditujukan untuk peningkatan kualitas Penilai yang berada di wilayah ASEAN. Untuk menangani hal tersebut dibentuk working team dari ke-8 perwakilan AVA Chapter yang dikoordinir oleh Sekjen AVA.

Working team tersebut nantinya akan membahas tiga isu utama, yakni education & training yang dikoordinatori AVA Malaysia, ASEAN Valuation Practice Guide oleh AVA Singapura dan fund raising oleh AVA Kamboja,” papar Susan.

Empat Keputusan GC Meeting

Selain itu, sambung Susan, dalam GC Meeting juga menghasilkan empat keputusan. Keempat keputusan itu antara lain pertama mengangkat kembali Susan Widjojo sebagai Sekjen AVA, kedua mengangkat Mr. Kitti Patpongpibul sebagai President AVA periode 2024–2025, ketiga 27th AVA Congress akan diadakan di Bangkok, Thailand, dan keempat working team yang telah terbentuk akan berkoordinasi secara lebih intensif selama kurung waktu satu tahun ke depan untuk membahas ketiga isu krusial tentang penilaian yang hasilnya nanti akan diulas pada GC Meeting berikutnya.

Terkait keterlibatan MAPPI dalam bidang training dan education, terang Susan, assistant professor di Department of Economics, Faculty of Economics and Business sekaligus Kepala Bidang  Master in Development Economics Program Universitas Gadjah Mada, Akhmad Akbar Susamto dalam acara diskusi GC Meeting mengusulkan agar AVA Governing Council melakukan mapping atas universitas di wilayah ASEAN yang memberikan pendidikan terkait penilaian. “Jadi bisa saling bekerjasama memberikan training serta pendidikan bagi penilai di ASEAN,” ucap Akhmad.

Kongres ke-26 AVA dibuka oleh Guest of Honour, Ms. Indranee Rajah, Minister in the Prime Minister Office and Second Minister for Finance and National Development. Dalam pidatonya, Indranee menyampaikan pentingnya integritas dalam melaksanakan tugas sebagai Penilai. Ia juga menyinggung adanya undang-undang untuk melindungi Penilai dalam berpraktik. “Tetapi yang lebih utama adalah menjadikan negara tersebut lebih diminati dan dilirik oleh investor,” ujar Indranee.

ASEAN Valuers Association adalah organisasi asosiasi para penilai (valuers/appraisers) yang beranggotakan negara-negara ASEAN antara lain Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Laos  Kamboja dan Indonesia yang diwakili oleh MAPPI sebagai asosiasi profesi serta praktisi, perwakilan dari unsur pemerintah, akademisi yang juga terdaftar di ASEAN Sekretariat di Jakarta.

AVA rutin mengadakan kongres setiap tahun sebagai forum pertemuan untuk membahas berbagai hal, seperti peraturan, standar penilaian, teknis penilain serta perkembangan real estate dan infrastruktur. Ajang ini dihadiri oleh para Penilai profesional, surveyor, konsultan properti, dan regulator dari negara ASEAN serta Asia Pasifik.

Makalah-makalah yang dipresentasikan pada 26th AVA Congress bisa disimak melalui di link di bawah ini :

https://asean-valuers.org/congress_papers

Leave a Reply