Indonesia Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah AGM IVSC 2028

New Delhi—Delegasi Indonesia dari Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) dan Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Profesi Keuangan (DPPPK) Direktorat Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan (DJSPSK) Kementerian Keuangan RI menghadiri Annual General Meeting (AGM) International Valuation Standards Council (IVSC) 2025 di The Lalit Hotel, New Delhi, India pada 27–29 Oktober. Konferensi ini antara lain mempertemukan para pemimpin dan pengambil keputusan di bidang penilaian dari 123 negara anggota IVSC di berbagai benua seperti Asia, Eropa, Afrika, Australia dan Amerika.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) MAPPI, Budi Prasodjo menyampaikan dua usulan penting kepada CEO IVSC, Nick Talbot.

“Tadi kami sudah bertemu dengan Nick Talbot. Kami sampaikan keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah AGM IVSC tahun 2028 dan mengusulkan adanya wakil Indonesia di Intangible Board IVSC,” ujar Budi usai pertemuan, didampingi Ketua Komite Penyusun Standar Penilaian Indonesia (KPSPI), Hamid Yusuf.

Budi menekankan dengan posisi strategis Indonesia di kawasan ASEAN, maka sudah selayaknya Indonesia memiliki perwakilan kembali di dewan IVSC.

“Indonesia dengan kekuatannya di antara negara-negara ASEAN seharusnya punya wakil lagi di IVSC,” tambahnya.

Menanggapi usulan tersebut, Nick Talbot menyambut positif dan menyarankan agar MAPPI menindaklanjuti dua usulan tersebut dengan segera mengirimkan surat elektronik secara resmi kepada IVSC. Khusus untuk nominasi wakil Indonesia di Intangible Board IVSC, Nick meminta kepada MAPPI untuk mengirimkan resume atau personal CV calon yang diusulkan.

 

Pendidikan Ulang Etik

Selain mengikuti kegiatan resmi, delegasi Indonesia juga mempelajari praktik penilaian terbaik dari berbagai organisasi internasional yang mewajibkan pendidikan ulang etik untuk manajemen risiko. Beberapa organisasi yang mewajibkan pendidikan ulang etik antara lain dari Appraisal Institute setiap lima tahun, RICS setiap tiga tahun dan Australian Appraisal Institute setiap tiga tahun. Tujuannya adalah untuk memperkuat kompetensi profesional dan mengelola risiko secara beretika.

AGM IVSC 2025 sendiri merupakan ajang penting yang mempertemukan seluruh board IVSC mulai dari Business Valuation Board, Financial Instruments Board, Tangible Assets Board, Standards Review Board hingga Board of Trustees. Selama tiga hari, peserta berdiskusi membahas arah masa depan profesi penilai dan standar penilaian internasional.

Agenda penting lainnya adalah Advisory Forum Day pada 28 Oktober, yang mempertemukan perwakilan organisasi anggota dan sponsor IVSC. Forum ini membahas isu-isu strategis seperti pembaruan International Valuation Standards (IVS), peran teknologi dan kecerdasan buatan serta penerapan prinsip ESG dalam penilaian.

Puncak kegiatan ditutup dengan Real Value Conference pada 29 Oktober, yang menampilkan pejabat senior Pemerintah India, perwakilan Royal Institution of Chartered Surveyors (RICS) serta para pemangku kepentingan penilaian dari berbagai negara.

 

Penulis : Farid Syah

Editor : Eka Vanda

Leave a Reply