RM Padang
Penulis: Rulan Kis Rianto.
Beberapa waktu yang lalu saya sempat jalan-jalan di area Mega Kuningan, Jakarta Selatan, dan saya kaget di seberang Mall Kuningan City ada restoran padang RM Sederhana. Omzet dan marginnya pasti gede, sehingga bisa menyewa tempat di daerah ini.
Sebulan yang lalu saya tinggal di Jalan Pajajaran Bogor untuk beberapa hari. Setiap pagi saya berjalan kaki menyusuri jalan ini. Saya melihat setidaknya ada tiga rumah makan padang di jalan yang menjadi salah satu pusat bisnis di Kota Bogor ini. Pertama saya melihat RM Trio, nama rumah makan padang yang sangat populer di Bogor dan mempunyai banyak cabang. Kemudian ada RM Payakumbuh dan yang ketiga ada RM Pagi Sore yang tampaknya baru saja buka.
Mereka berdampingan dengan kantor bank internasional dan resto waralaba internasional. Jika Anda menyusuri Jalan Sunset Road Bali, juga ada RM Simpang Raya dan RM Putra Minang Muslim. Jalan ini juga salah satu pusat bisnis di Bali. Banyak resto, hotel, dan kantor internasional di sepanjang jalan ini.
Melihat betapa perkasanya pesona rumah makan padang saat ini, maka menjadi menarik untuk mengetahui sejarahnya. Ada beberapa versi sejarah yang dipercaya menjadi awal mula berdirinya rumah masakan padang. Salah satunya diusulkan oleh Suryadi Sunuri, dosen dan peneliti dari Universitas Leiden, Belanda. Beliau mengatakan bahwa penyebutan nama restoran atau rumah makan padang pertama kali ditemukan dalam iklan surat kabar harian Pemandangan terbitan Batavia pada tahun 1937. Iklan tersebut mempromosikan sebuah restoran padang bernama Goncang Lidah yang berada di Cirebon. Iklan yang dimiliki oleh seorang pemilik rumah makan padang bernama Ismael Naim ini menggunakan kata Padangsch Restaurant yang kini dituturkan sebagai restoran padang.
Meskipun telah melegenda sejak dulu, mulanya hanya orang-orang tertentu atau saudagar kaya saja yang dapat menyantap masakan padang. Masyarakat yang memiliki status sosial lebih rendah memilih menikmati masakan padang di rumah masing-masing dengan cara dibungkus.
Sebagai bentuk solidaritas, pemilik rumah makan padang umumnya akan dengan sengaja memberi lebih banyak lauk dan nasi bagi masyarakat Indonesia yang membeli, sehingga mereka dapat menikmati makanan tersebut bersama anggota keluarga masing-masing. Hal ini jugalah yang menjadi asal-usul bahwa membeli masakan padang dengan cara dibungkus akan mendapatkan lebih banyak nasi dan lauk jika dibandingkan dengan makan di tempat.
Rumah makan padang sekarang tidak hanya dikelola oleh orang Minangkabau, tapi juga oleh berbagai etnis, termasuk orang Jawa. Salah satu contohnya adalah RM Terang Bulan yang berlokasi di Manggarai, tepatnya di seberang Rumah Sakit Tambak. Rasa nasi padangnya ada unsur manisnya sesuai lidah orang Jawa. Ternyata pemiliknya orang Kebumen dan sempat punya 9 cabang di Kemayoran, Manggarai, dan Tebet.
Ternyata tidak hanya RM Terang Bulan, ada juga RM Cempaka yang pemiliknya juga orang Kebumen, dan masih ada beberapa lagi. Pemilik dan karyawannya bekerja sama dengan sistem bagi hasil seperti rumah maka padang aslinya. Mereka tidak gajian dan makan dapat dari tempat bekerjanya, melainkan bagi hasil setiap 100 hari.
Tahun 2017 saya sempat berkeliling Sumatera dan mampir ke rumah seorang temen kuliah di Bukittinggi yang keluarganya memiliki rumah makan padang bernama RM Pondok Salero. Ketika lebaran, jamuan makanannya berupa aneka masakan padang layaknya di restoran, bedanya kali ini gratis dan bisa mencoba aneka lauk sepuasnya. Saya diajak makan siang dan makan malam di acara keluarga besar teman saya ini. Katanya tradisi lebaran di sana adalah dengan bersilaturahmi ke rumah bibinya, dimulai dari yang dituakan terlebih dahulu di lebaran pertama, lalu berlanjut ke bibi yang lain di lebaran kedua dan hari berikutnya.
Terdapat beberapa rumah makan padang legendaris di Jabodetabek, salah satunya Pondok Djaja yang berlokasi di Jalan KH Hasyim Ashari di Jakarta Pusat. Rumah makan padang ini dianggap sebagai salah satu yang tertua di samping RM Sepakat yang berlokasi di Jalan Melawai Blok M dan Pasar Mayestik. Dua rumah makan padang ini berdiri sejak tahun 1969.
RM Sari Bundo yang berada di Jalan Ir H Juanda malah lebih tua lagi karena berdiri tahun 1967 dengan menu favorit ayam goreng. RM Surya juga menjadi rumah makan khas padang favorit warga Jakarta sejak 1960, selain rendang, menu andalan di sini adalah ayam bakar, ayam pop, sambalado ikan teri, gulai daging cincang, gulai ayam, gulai otak sapi, dendeng batokok, sate padang, soto padang, paru goreng, telur dadar. Natrabu Minang Restaurant yang berlokasi Jalan H Agus Salim Jakarta Pusat bahkan memiliki cabang di Malaysia.
Terdapat dua rumah makan padang legendaris di daerah Bendungan Hilir, yakni RM Bopet Mini dan RM Surya. Tentu saja kita tidak boleh melupakan RM Sederhana yang juga membuka cabang pertama di Bendungan Hilir. Saat ini RM Sederhana memiliki banyak cabang dan dikunjungi oleh lebih banyak orang daripada restoran waralaba internasional.
Masakan padang tidak hanya digemari oleh orang Indonesia, namun cita rasanya juga cocok bagi lidah manca negara. Tahun 2015 saya sempat tinggal di Yogyakarta selama dua minggu dan tinggal di hostel backpacker. Saya berkenalan dengan 21 orang dari berbagai negara dan hampir selalu saya ajak makan di rumah makan padang. Hampir semuanya suka dengan rendang daging sapi. Rendang pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia oleh CNN tahun 2011.
Rumah makan padang juga hadir di berbagai penjuru dunia. Di Amerika Serikat, rumah makan padang seperti Indo Kitchen dan Indonesia Restaurant berdiri meramaikan kekayaan kuliner California dan San Francisco. RM Padang juga ada di Australia, salah satunya adalah Restoran Pondok Buyung yang didirikan sejak tahun 1991 di distrik Kensington Sydney. Rumah makan padang juga telah melalang buana hingga ke Malaysia, Qatar, Tiongkok, dan berbagai negara lainnya. Ia turut membawa sejarah Indonesia di dalamnya, menjadikannya bukan hanya menu santap biasa, namun juga makanan yang kaya akan cerita. Saya pernah pergi ke sebuah food court di Singapura dan lagi-lagi menemukan outlet masakan padang.
Kejayaan rumah makan padang ini menunjukkan bahwa putra Indonesia pun bisa membangun bisnis dengan banyak cabang dan bertahan lama bahkan sampai ke manca negara. Mungkin suatu saat RM Sederhana bisa mengubah perusahaannya menjadi perusahaan terbuka dan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia. Setidaknya, rumah makan padang telah menjadi tuan rumah di negerinya sendiri untuk saat ini. Teman penilai pun bisa mengunjungi rumah makan padang legendaris untuk menjamu kolega. Bahkan mungkin bisa meniru beberapa rekan penilai yang sudah mulai mendiversifikasi usahanya ke bidang kuliner.
Like, Comment, Share akan sangat membantu publikasi