“Arah Media Penilai Harus Jelas”
Kehadiran Media Penilai disambut antusias oleh Wakil Sekretaris 1 Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI), Dedi Susanto. Menurutnya, kehadiran Media Penilai cukup bagus dan bisa memberikan warna baru di dunia penilaian. Namun begitu, ia berharap arah kebijakan redaksionalnya harus jelas.
Mulai November ini, MAPPI menerbitkan Media Penilai sebagai media informasi dan komunikasi. Media Penilai diterbitkan dalam dua format. Yang pertama dalah media online yang di-update setiap hari. Sedangkan, yang kedua dalam format majalah digital yang akan terbit per tiga bulan. Dedi Susanto pun memberikan respons positif atas terbitnya Media Penilai.
“Tidak hanya konsisten dalam menyajikan pemberitaan, khususnya tentang profesi penilai, namun desain media, arah pemberitaannya, dan isu-isu apa saja yang akan dibahas harus direncanakan semua,” Dedi Susanto kepada Media Penilai, Jumat (10/11/2023).
Menurutnya, Media Penilai harus bisa memberikan informasi riil, bukan sekadar menyajikan pemberitaan yang sifatnya seremonial. “Jadi lebih pada dinamika penilai, dinamika pengadaan tanah, dinamika kompetensi, bagaimana tanggapan negara. Bukan informasi terkait sertifikasi, kelulusan saja,” kata Dedi Susanto memberikan contoh.
Lebih lanjut, Dedi Susanto juga memberikan beberapa contoh isu-isu di industri jasa penilaian yang harus memperoleh perhatian Media Penilai, seperti kompentensi penilaian kapal, kompetensi penilaian penerbangan, dan kompetensi penilaian karbon yang saat ini belum ada solusinya. Begitu juga dengan penilaian pengadaan tanah dan banyaknya kasus-kasus yang muncul dalam penilaian pengadaan tanah.
Dedi Susanto juga berharap agar pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penilai di Dewan Perwakilan Rakyat memperoleh perhatian dari Media Penilai. “Pertanyaan tentang mengapa harus ada UU Penilai dan apa regulasi pendukungnya saat ini, itu yang juga harus diberitakan Media Penilai ini,” ujar Dedi Susanto.
Respons positif atas hadirnya Media Penilai juga disampaikan Zainal Arifin, penilai senior dari Medan, Sumatera Utara. “Selamat atas terbitnya Media Penilai. Ini cocok menjadi medianya penilai-penilai muda yang gagah berani, untuk kebaikan masa depan profesi penilai. Kami yang tua-tua tinggal mengawasinya saja,” tuturnya.
Like, Comment, Share akan sangat membantu publikasi