Minggu Bersama Bapak, Satu Hari di Bulan Juli

Penulis: Rulan Kis Rianto.

Sabtu malam saya berkenalan dengan Pak Harahap yang bekerja di Mamuju, Sulawesi Barat. Kami bertemu di Bogor, Jawa Barat. Beliau sedang menengok anaknya yang kelas 1 SD, yang sekarang tinggal bersama mantan istrinya. Mereka bercerai setelah menikah selama tujuh tahun. Si Bapak menengok anaknya tiap enam bulan sekali, terbang dari Mamuju khusus untuk anaknya tercinta yang berada di Bogor.

Pada Minggu jam 6 pagi tadi, saya main ke rumah seorang teman yang rumahnya sangat megah dan nyaman. Rumah itu juga dimanfaatkan untuk kelas mengaji dan berhitung bagi anak-anak kampung sebelah komplek perumahannya secara gratis. Beliau mendatangkan guru dari sebuah SMP swasta di Bogor untuk mengajar. Ada 20-an anak yang ikut serta, rata-rata masih SD.

Jam 9 pagi, giliran teman saya mengantarkan dua putrinya berlatih wushu untuk persiapan Pekan Olah Raga Nasional (Popnas). Siang harinya, saya mampir di sebuah kafe untuk merasakan es krim. Di kafe itu saya bertemu seorang bapak dengan anaknya yang usianya sekitar 4-5 tahun. Ia juga bersama istrinya.

Sebelumnya, saya naik angkot dan menjumpai beberapa bapak yang jalan sehat dengan anaknya. Setelah dari kafe melewati Taman Topi, saya melihat beberapa bapak mendampingi anaknya bermain, tapi lebih banyak bapak yang sedang jualan aneka makanan dan mainan.

Di dalam kereta, saya bertemu dengan seorang bapak yang sedang menggendong anaknya. Tampaknya mereka sedang tamasya ke Jakarta, bareng istrinya juga.

Hal-hal yang terkesan kecil namun berdampak sangat besar bagi tumbuh kembang anak. Berdasarkan studi, kecerdasan anak akan lebih meningkat jika ada kedekatan antara ayah dan anak. Kehadiran ayah juga menentukan perkembangan pribadi serta karakter anak dalam lingkungan sosial.

Leave a Reply