2024, Sesi Pendidikan Penilai Diperbanyak
Mulai tahun 2024, Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) akan memperbanyak sesi pendidikan profesi penilai. Hal itu didasarkan pada peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan profesi penilai. Pada 2022 lalu, jumlah masyarakat yang mengikuti pendidikan penilai mencapai sekitar 2000 orang. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komite Pendidikan MAPPI Muhammad Adlan kepada Media Penilai, Selasa (21/11/2023). Saat ini, menurut Adlan, minat masyarakat untuk menjadi penilai memang terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan profesi penilai. “Jadi masyarakat yang ingin mengikuti pendidikan penilai terus bertambah,” tegas Adlan.
Selama ini, menurut Adlan, rata-rata MAPPI menyelenggarakan 60 sesi pendidikan per tahun yang meliputi Pendidikan Dasar Penilaian (PDP) 1 dan 2 serta Pendidikan Lanjutan Penilaian (PLP) 1 dan 2. Mulai tahun depan, jumlah sesi pendidikannya akan ditingkatkan dua kali lipat atau sekitar 120-an sesi pendidikan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, menurut Adlan, MAPPI juga telah melakukan beberapa persiapan, mulai dari penyempurnaan kurikulum, menambah jumlah pengajar, hingga memperbanyak kerja sama dengan perguruan tinggi. Sabtu dan Minggu (18-19/11/2023) kemarin, MAPPI juga menyelenggarakan konsinyering bidang pendidikan di Bandung, Jawa Barat.
Hasil penyempurnaan kurikulum yang dimaksud Adlan, misalnya, sudah mulai diterapkan untuk sesi pendidikan PDP 1, yang disebut PDP 1 Transisi. Pada Desember 2023 ini, juga mulai diterapkan untuk PDP 2 Transisi. Lalu, PLP 1 dan PLP 2 Transisi rencananya mulai diterapkan tahun 2024.
Adlan juga memastikan jumlah tenaga pengajar untuk penambahan sesi pendidikan tahun depan sudah cukup memadai. Saat ini, menurutnya, jumlah pengajar untuk pendidikan penilai telah mencapai 100 orang. “Alhamdulillah jumlah pengajar juga cukup, dan kami juga akan terus menambah jumlah pengajar,” Adlan menjelaskan.
Selain itu, menurut Adlan, kerja sama dengan kalangan perguruan tinggi juga diperluas. Misalnya, MAPPI sudah mengadakan kerja sama dengan Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Hasanuddin. “Ini membantu MAPPI memperluas jangkauan pendidikan penilai,” ujar Adlan.
Like, Comment, Share akan sangat membantu publikasi