“Saatnya MAPPI Dipimpin Penilai Muda”
Musyawarah Nasional (Munas) Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) rencananya baru akan digelar tahun 2024 nanti. Namun, siapa yang akan memimpin MAPPI periode 2024-2028 sudah mulai diwacanakan. Diharapkan, MAPPI ke depan dipimpin oleh penilai-penilai muda.
Dorongan agar penilai muda mengambil alih kepemimpinan MAPPI justru dilontarkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) MAPPI Muhammad A Muttaqin. Alasannya, sudah saatnya organisasi penilai ini dipimpin oleh kaum muda guna memberi penyegaran dalam mengikuti perkembangan teknologi.
“Kita harapkan yang muda-muda bisa tampil dan melanjutkan. Kalau nama, saya tidak bisa menyebutkan. Tapi sekarang anak muda sudah berkontribusi duduk di DPN maupun di daerah,” katanya kepada Media Penilai, Rabu (22/11/2023).
Meski begitu, Muttaqin mengingatkan bahwa jika nantinya yang terpilih penilai muda, harus tetap menjalin komunikasi secara beradab pada seniornya guna membangun organisasi MAPPI lebih solid.
“Paling tidak ada unggah-ungguhnya dan tata krama yang harus dipertahankan. Karena MAPPI ini organisasi besar, yang istilahnya seribu orang punya seribu keinginan. Sehingga dia harus bisa mengakomodasinya,” jelasnya.
Selain itu, Muttaqin meminta pengurus muda itu memegang komitmen dalam menjalankan roda organisasi tanpa menimbang materi. Sebab, menjadi DPN MAPPI merupakan bagian dari pengabdian yang sifatnya sukarela. “Saya rasa banyak anak muda yang berpotensi dan bisa memimpin organisasi ini,” tutur dia.
Meskipun punya harapan agar MAPPI ke depan dipimpin kaum muda, Muttaqin tetap menyerahkan sepenuhnya pada peserta Munas yang rencananya akan diselenggarakan sebelum September 2024.
“Yang jelas calonnya harus visioner, diterima oleh semua anggota, dan menyatukan semua perbedaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muttaqin mengingatkan bahwa MAPPI ke depan masih menghadapi tantangan internal, seperti koordinasi dan komunikasi. “Ini juga masih dialami oleh pengurus sekarang,” katanya.
Muttaqin juga mengakui bahwa DPN MAPPI periode 2020-2024 masih memiliki perkerjaan rumah sampai September 2024, terutama terkait sistem informasi dengan mengurangi penggunaan kertas yang dapat dilanjutkan oleh DPN MAPPI 2024-2028.
“Kami sedang menyusun sistem MAPPI-1, jadi semua pakai sistem sehingga pengelolaan lebih transparan dan akuntabel,” ungkap dia.
Selain itu, lanjutnya, pengurus ke depan juga perlu melanjutkan pengembangan dan penguatan keprofesian. “Misalnya, penguatan pendidikan dan pengembangan standar yang selaras dengan International Valuation Standard yang berkembang terus. Sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan kepenilaianan Indonesia,” tutur Muttaqin.
Like, Comment, Share akan sangat membantu publikasi