Cara Menilai Aset Digital dari Roberto Moro-Visconti

Revolusi digital tidak hanya membentuk ulang aset tak berwujud (intangible assets) yang sudah dianggap konvensional, tetapi juga memperkenalkan aset baru yang disebut aset digital yang tak bisa dipisahkan dengan Internet. Ini mencakup segalanya, mulai dari merek digital yang terkait dengan domain web hingga nilai yang tak ternilai dari informasi yang dikelola oleh data besar (Big Data), sensor IoT (Internet of Things), Blockchain, Metaverse, hingga Artificial Intelligence.

Di era digital, aplikasi digital telah menjadikan data dan digital assets seperti simbol minyak di masa lalu: katalis untuk pertumbuhan, kekayaan, dan perubahan yang transformatif. Artinya, aset digital telah menjadi pendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang tak terkira. Meskipun begitu, ekonomi digital juga menampilkan ancaman yang tidak konvensional, seperti kejahatan siber, kendali monopoli dari perusahaan teknologi besar dengan kapital yang luar bisa besar, dan gangguan terhadap pekerjaan tradisional. Semua ini membutuhkan navigasi yang penuh kehati-hatian.

Melalui buku berjudul The Valuation of Digital Intangibles ini, Profesor Roberto Moro-Visconti menawarkan model penilaian yang komprehensif dan eksploratis terhadap aset digital. Sebelum lebih jauh membahas cara-cara penilaiannya, Roberto Moro-Visconti lebih dulu menjelaskan beberapa keunggulan aset digital dalam menggerakkan dinamika ekonomi kekinian.

Pertama, nilai ekonomi. Aset-aset digital ini seringkali memiliki nilai ekonomi yang signifikan dan memberikan kontribusi yang besar pada valuasi pasar sebuah perusahaan. Sebagai contoh, valuasi perusahaan teknologi sering terkait dengan properti intelektual dan data pengguna.

Kedua, inovasi dan keunggulan kompetitif. Aset-aset digital mendorong inovasi dan memberikan keunggulan kompetitif pada perusahaan. Misalnya, hal paten melindungi penemuan, sementara perangkat lunak dan algoritma eksklusif memberikan kemampuan unik pada perusahaan.

Ketiga, jangkauan global. Aset digital dapat didistribusikan dengan mudah, diakses secara global, dan diperluas dengan cepat. Konten digital, perangkat lunak, dan data dapat menjangkau audiens yang luas tanpa sekat dan tanpa batasan infrastruktur fisik.

Keempat, peluang monetisasi. Dengan aset digital, banyak cara bisa dilakukan oleh perusahaan dan individu untuk menghasilkan uang dari kreativitas dan inovasi mereka, baik melalui lisensi kekayaan intelektual, penjualan produk digital, model langganan, maupun memanfaatkan data untuk iklan yang tertarget.

Namun demikian, menurut Roberto, penilaian aset digital memang kompleks. Sebab, aset digital seringkali ditandai oleh asimetri informasi yang tinggi dan tingkat risiko yang tinggi. Hal itu tersebut menjadi tantangan tersendiri.

Memahami kompleksitas penilaian aset digital ini, Roberto menawarkan pendekatan multifaset. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengakomodasi karakteristik khusus yang melekat pada aset-aset digital yang terus berubah. Ada beberapa pendekatan kunci yang ditawarkan.

Pertama, analisis rencana bisnis dan ekstraksi metrik penilaian. Penilai harus memahami rencana bisnis organisasi dan mengekstraksi metrik penilaian yang relevan. Dan ini merupakan elemen kritis dalam menilai aset digital. Hal ini melibatkan analisis terhadap tujuan strategis, proyeksi pendapatan, dan rencana pertumbuhan terkait aset-aset digital, termasuk scalability dan growth options dari masing-masing kategori aset digital. Misalnya, antara digital start ups, fintech, atau established enterprises memiliki karakterisitk dan skala yang jelas berbeda.

Kedua, metodologi penilaian. Menurutnya, metode penilaian konvensional seperti pendekatan berbasis pendapatan, pasar, dan biaya perlu disesuaikan sehingga cocok dengan ciri khas unik dari tiap aset digital. Sebagai contoh, metode berbasis pendapatan mungkin cocok untuk meramalkan aliran kas masa depan yang dihasilkan oleh aset digital, sementara metode pasar mungkin dilakukan untuk mempertimbangkan transaksi yang sebanding yang melibatkan aset digital serupa.

Ketiga, pendekatan penilaian khusus intangible. Mengingat sifat intangible dari aset digital, pendekatan penilaian khusus digunakan untuk menangkap nilainya. Ini dapat mencakup faktor-faktor seperti pengakuan merek, paten, hubungan pelanggan, dan kepemilikan kekayaan intelektual yang terkait dengan aset digital.

Keempat, pendekatan penilaian khusus digital. Dengan memahami dan mengakui ciri khas yang berbeda dari setiap aset digital, metode penilaian spesifik digunakan untuk menghitung nilainya. Hal ini melibatkan pemahaman atas sifat jaringan, keterlibatan pengguna, dan kemajuan teknologi yang berkontribusi pada nilai dari aset digital tersebut. Misalnya, pemanfaatan beragam teknologi digital terkini, seperti softwares, databases, Big Data, Artificial Intelligence, large language models, dan beragam teknologi digital lainnya.

Kelima, identifikasi aset digital sebagai bagian dari subset intangible. Di sini, penilai harus mengenali aset digital sebagai bagian dari aset tak berwujud yang membutuhkan pendekatan penilaian yang lebih cermat. Hal ini melibatkan pengakuan atas karakteristik unik dari setiap aset digital dalam spektrum yang lebih luas dari sekadar aset tak berwujud.

Keenam, penilaian properti jaringan (networking properties). Penilaian properti jaringan dalam aset digital, termasuk konektivitas, interaksi pengguna, dan efek jaringan, memiliki signifikansi dalam proses penilaian. Properti-properti atau sifat-sifat ini secara signifikan mempengaruhi nilai dari aset digital dalam ekosistem digital yang saling terhubung dan saling ketergantungan.

Berdasarkan hal-hal tersebut, Roberto menekankan pentingnya kerangka penilaian yang disesuaikan untuk mengakomodasi sifat dinamis dan karakteristik yang melekat pada aset digital. Dengan menggabungkan metode penilaian tradisional dengan pendekatan khusus, menurutnya, para penilai dapat memperoleh pemahaman yang lebih holistik tentang nilai yang melekat dalam aset digital yang tengah mereka amati.

Selain itu, Roberto juga mengupas secara mendalam beberapa aspek terkait penilaian platform digital, aplikasi, dan situs internet, termasuk tantangan-tantangan yang timbul dari ketiadaan pasar aktif dan kompleksitas dalam memperkirakan nilai wajar aset digital. Roberto memandang perlu adanya metodologi penilaian inovatif guna mengatasi atribut dan karakteristik unik dari aset digital dan lanskap digital yang terus berkembang.

Leave a Reply