Memahami Penilaian Industri Kesehatan

Penilaian pada industri kesehatan (healthcare) terbilang relatif sulit dan kompleks. Robert James Cimasi, melalui buku berjudul Healthcare Valuation, The Financial Appraisal of Enterprises, Assets, and Services, membedah cara-cara melakukan penilaian di industri kesehatan.

Robert James Cimasi, yang biasa disapa Bob Cimasi, bukanlah orang sembarangan di bidangnya. Melalui perusahaannya, Health Capital Consultants, ia sudah hampir tiga dekade berkecimpung di industri healthcare dan telah mengoleksi sekitar 50.000 buku, jurnal, dan beragam karya tulis ilmiah.

Karena itu, bukunya menjelma menjadi salah satu referensi di bidang healthcare terlengkap yang mencakup struktur industrinya di Amerika Serikat pada khususnya, juga termasuk perkembangan regulasi dan reformasi, perkembangan teknologi, dan dampak ekonomis terhadap industri ini. Buku ini sampai harus dibuat menjadi 2 volume, yang secara keseluruhannya berjumlah 1900 halaman dengan 1000 catatan kaki!

Healthcare sejatinya merupakan industri yang kompleks dengan jaringan luas yang terdiri dari organisasi, profesional, teknologi, dan beragam layanan, yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan masyarakat. Buku Healthcare Valuation ini menjelaskan bahwa industri yang tergolong multifaset ini terdiri dari beberapa komponen integral.

Pertama, penyediaan layanan kesehatan melibatkan berbagai bentuk pelayanan medis, termasuk perawatan primer, praktik spesialis, rumah sakit, klinik, layanan via mobile apps, pusat rehabilitasi, dan panti jompo. Di dalamnya meliputi perawatan preventif, diagnosis, pengobatan, intervensi bedah, dan rawat inap.

Kedua, yang menjadi pusat dalam sektor ini adalah sejumlah profesional yang beragam, termasuk dokter, perawat, apoteker, terapis, teknisi, administrator, dan staf pendukung. Secara kolaboratif, mereka memfasilitasi perawatan dan mengawasi operasional fasilitas kesehatan.

Ketiga, teknologi medis dan inovasi memiliki peran penting, yang melibatkan kemajuan dan implementasi teknologi medis terkini, peralatan, farmasi, dan terapi. Aspek ini mendorong kemajuan, meningkatkan ketepatan diagnosis, efektivitas pengobatan, dan hasil penanganan pasien. Bahkan di masa pandemik, kita banyak dibantu oleh beragam layanan seperti Telemedicine dan Teleconsultation seperti HaloDoc dan AloDokter.

Keempat, mekanisme asuransi kesehatan dan pembiayaan —meliputi penyedia, program pemerintah seperti BPJS, dan pembayaran individu— memainkan peran kunci dalam menjaga dan mengelola biaya layanan kesehatan. Bersamaan, kerangka regulasi yang ditegakkan oleh pemerintah secara global memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas, keselamatan pasien, dan praktik yang adil. Ini mencakup persetujuan obat, sertifikasi fasilitas kesehatan, lisensi profesional, pengelolaan medical records, dan kerahasiaan pasien.

Dan, terakhir, investasi yang besar dalam penelitian dan pengembangan untuk mendorong penemuan pengobatan, obat-obatan, perangkat medis, dan terapi baru. Sektor ini terus berkembang, berupaya meningkatkan perawatan pasien, mengungkap obat-obatan terbaru, dan meningkatkan hasil kesehatan secara keseluruhan. Termasuk dalam hal ini adalah ekspansi jaringan rumah sakit dan fasilitas penyedia layanan medis ke banyak daerah, yang sebelumnya minim atau sama sekali tidak memperoleh layanan medis.

Namun, dalam buku ini Bob Cimasi juga mengingatkan, industri ini juga menghadapi beberapa tantangan, misalnya biaya yang terus meningkat, hambatan aksesibilitas, integrasi teknologi, kekhawatiran privasi data, dan disparitas dalam perawatan.

Selain itu, ada tren penting yang meliputi adopsi telemedicine, pendekatan perawatan kesehatan personal, diagnosa berbantuan Artificial Intellegence (AI), fokus pada perawatan preventif, dan peralihan menuju model perawatan berbasis nilai (value-based care modes). Secara krusial, domain dinamis ini penting bagi kesejahteraan masyarakat, melibatkan pemangku kepentingan yang beragam yang secara bersama-sama memastikan akses ke layanan kesehatan berkualitas tinggi. Evolusi terus berlanjut sebagai respons terhadap kemajuan teknologi, perubahan demografis, dan perkembangan kebutuhan dan harapan dalam layanan kesehatan.

Dengan kompleksitas, tantangan, dan cakupan yang sedemikian luasnya, Bob Cimasi secara telaten membagi buku ke dalam 2 volume. Volume pertama, yakni “The Four Pillars of Healthcare Value” ditulis dalam 700 halaman. Sedangkan, volume kedua, yakni ”The Healthcare Valuation” disajikan secara detail dan apik dalam 1.200 halaman.

Melalui buku ini, Bob Cimasi ingin memberikan gambaran menyeluruh tentang penilaian keuangan dari perusahaan, aset, dan layanan dari industri kesehatan.  Bahasannya mencakup berbagai topik, termasuk regulasi antitrust, layanan manajemen penyedia, regulasi Stark dan Anti-Kickback, ketentuan Internal Revenue Service (IRS), organisasi layanan Management Services Organization (MSO), pengembalian biaya kesehatan, persaingan, teknologi, dan lainnya.

Empat pilar penilaian industri kesehatan.

Salah satu tema kunci buku ini terkait dengan penilaian di industri kesehatan adalah pentingnya kepatuhan regulasi di bidang kesehatan. Buku ini menekankan perlunya perjanjian layanan manajemen penyedia untuk memastikan kepatuhan dengan regulasi. Hal ini menegaskan peran krusial dari kepatuhan regulasi dalam penilaian keuangan dari perusahaan dan layanan kesehatan.

Regulasi antitrust ini kalau di Indonesia semacam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sedangkan Regulasi Stark dan Anti-kickback mungkin merupakan “barang baru” buat kita di Indonesia. Namun, dua peraturan tersebut dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat di tahun 2010, dan secara tegas melarang penyedia layanan kesehatan membayar atau menerima suap, remunerasi, atau apa pun yang bernilai sebagai imbalan atas rujukan pasien yang akan menerima perawatan yang dibiayai oleh program layanan kesehatan pemerintah

Buku ini juga mengulas beragam layanan yang ditawarkan oleh MSOs, menyoroti berbagai aspek layanan MSO yang komprehensif, termasuk manajemen kantor, layanan keuangan, manajemen rekam medis, negosiasi kontrak pembayar, manajemen penggunaan, manajemen sumber daya manusia, konsolidasi kebijakan asuransi, manajemen pembayaran tagihan, aktivitas siklus pendapatan, dan lainnya. Gambaran menyeluruh mengenai layanan MSO ini menegaskan sifat multifaset dari penilaian keuangan di bidang kesehatan dan beragamnya faktor yang harus dipertimbangkan dalam penilaian perusahaan dan aset kesehatan.

Healthcare MSO ini lagi-lagi “barang baru” untuk kita di Indonesia. Jadi, perusahaan healthcare MSO itu merupakan organisasi bisnis yang menyediakan infrastruktur administratif, manajemen, dan teknologi di bidang healthcare yang diperlukan agar organisasi/klien yang menanggung risiko dapat berfungsi dengan sukses dalam menjalankan bisnis healthcare mereka, termasuk menaati peraturan setempat. Jadi, MSO ini semacam Shangri-La atau Banyan-Tree kalau di perhotelan, tapi ini untuk di healthcare, di mana organisasi yang ingin punya bisnis healthcare, tapi tidak menguasai manajemen dan pengelolaannya menggunakan jasa MSO healthcare ini. Kalau di negeri Paman Sam sana, ada beberapa contoh Healthcare MSO yang terkenal, seperti Optum, Evolution, dan Envision.

Selain itu, Bob Cimasi juga membahas perkembangan lanskap pengembalian biaya kesehatan, menekankan dampak dari pembelian berbasis nilai, pembayaran bundel, dan lingkungan keuangan pada perusahaan healthcare. Dibahas revisi bertahap dari tingkat asumsi penggunaan peralatan pencitraan diagnostik canggih, yang menyoroti sifat dinamis dari penilaian keuangan di bidang kesehatan dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan model pengembalian biaya yang berubah. Selain itu, Bob Cimasi juga menekankan pentingnya memahami lingkungan keuangan dalam hal pengembalian biaya, kepatuhan regulasi, persaingan, dan teknologi, yang lebih menegaskan sifat multifaset dari penilaian keuangan di bidang kesehatan.

Lebih lanjut, Bob Cimasi juga membahas upaya untuk mengendalikan pengeluaran kesehatan di AS, memberikan gambaran tentang tantangan dan peluang yang terkait dengan mengelola biaya kesehatan dan mengoptimalkan kinerja keuangan dalam industri ini.

Aspek-aspek penilaiaan secara mendetail oleh Bob Cimasi baru dikupas tuntas pada Volume 2, mulai dari dasar-dasar penilaian, termasuk metode dan pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan dalam menilai industri healthcare. Ia juga membedah model bisnis dan valuasi baik dari sisi inpatient, outpatient, dan dari layanan kesehatan lainnya. Tak ketinggalan, Bob Cimasi juga membahas cara penilaian terhadap aset fisik (tangible assets) dan aset tanpa fisik (intangible assets) dari healthcare.

Pada akhirnya, buku Healthcare Valuation ini memberikan eksplorasi menyeluruh dan multifaset untuk penilaian keuangan perusahaan, aset, dan layanan kesehatan. Karena itu, buku ini bisa dijadikan sumber referensi yang sangat berharga bagi para profesional yang terlibat dalam penilaian, sekaligus menawarkan wawasan tentang sifat yang kompleks dan dinamis dari penilaian bisnis dan keuangan di industri healthcare.

Leave a Reply