MAPPI Jateng Gelar PPL Feasibility Study
Dewan Pengurus Daerah (DPD) Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) Jawa Tengah menyelenggarakan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) bertajuk “Feasibility Study for Advance” di Rooms Inc Hotel Semarang, Kamis-Jumat, 25-26 Januari 2024. PPL berlangsung offline dimaksudkan agar para peserta dapat berinteraksi dan berdiskusi secara intensif dengan narasumber dan para peserta yang lain.
Dalam acara ini, di hari pertama, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Keuangan pada Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (P2PK) Kementerian Keuangan Arie Wibowo dan Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) MAPPI Muhammad A Muttaqin memberikan sambutan secara online.
Ketua DPD MAPPI Jawa Tengah (Jateng) Wahyu Mahendra, dalam sambutannya mengatakan, PPL ini merupakan lanjutan dari PPL dengan tema sama untuk level dasar yang telah dilaksanakan pada Agustus 2022.
“Dari kegiatan PPL ini diharapkan para peserta memiliki keterampilan dasar dalam memahami konsep dasar studi kelayakan, terutama pada aspek keuangan, memahami line per line item dalam proyeksi keuangan sekaligus membangun basic logical knowledge dalam menyusun asumsi yang dipergunakan dalam proyeksi keuangan,” ujar Wahyu.
Sementara itu, Muhammad Muttaqin dalam sambutannya mengatakan, PPL ini menjadi alat bagi penilai untuk memberikan pendapat kepada perusahaan untuk memutuskan apakah layak atau tidak layak untuk berinvestasi dalam suatu bidang usaha, yang dilihat dari berbagai aspek.
“Selain membahas aspek teknis, pasar, keuangan dan sebagainya, juga melihat risiko dengan analisa sensitivitas. Bisnis ini sensitif terhadap apa saja?” sambung Muttaqin.
Sementara itu, Arie Wibowo mengungkapkan bahwa tahun 2023 sebagai “tahun gelap” ekonomi Indonesia yang dapat menimbulkan resesi sebagaimana diprediksi oleh para pengamat ekonomi ternyata tidak sepenuhnya terbukti. “Pemilu bisa juga menjadi aspek yang dipertimbangkan dan diungkapkan dalam feasibility study,” ungkap Arie ketika memberikan sambutan.
PPL ini menghadirkan narasumber tunggal, Heru Supriyanto, seorang penilai publik yang berpengalaman melakukan feasibility study atau studi kelayakan. PPL diikuti 40 peserta dengan beragam latar belakang. Tidak hanya anggota MAPPI, ada juga peserta dari kalangan perbankan dan perusahaan swasta lainnya.
Pada hari pertama PPL, Heru Supriyanto menyampaikan materi tentang pendanaan investasi, proyeksi keuangan yang menyangkut laba rugi dan arus kas perusahaan, penyusutan dan amortisasi, dan lain sebagainya.
Pada hari kedua, Heru Supriyanto mendampingi peserta untuk berlatih menyusun laporan feasibility study atau studi kelayakan berdasarkan suatu kasus. Pada hari kedua ini para peserta akan dibagi dalam kelompok untuk menyelesaikan sebuah real case study. Dengan PPL model workshop ini, diharapkan akan semakin memperkokoh technical skill dari para peserta dalam menyusun sebuah studi kelayakan.
Usai pelaksanaan hari kedua, Indriastuti dari KJPP RHR Cabang Batam mengaku senang mendapatkan ilmu baru dari narasumber. “Saya jauh-jauh datang dari Batam untuk mengejar ilmu dari narasumber yang luar biasa. Pak Heru memang narasumber yang cocok menyampaikan materi ini,” ujarnya.
“Ilmu yang disampaikan memang yang selalu dicari penilai. Hanya saja, saya merasa waktunya sangat pendek karena harusnya bentuknya workshop. Banyak sekali ilmu baru yang saya dapatkan di sini dari Pak Heru. Mudah-mudahan bukan yang kali ini saja, harusnya ada advance-advance lainnya yang bisa diberikan MAPPI Jateng. Salut buat MAPPI Jateng,” tambah Indriastuti.
Sementara itu, Farel Siregar dari KJPP Johny Farel & Rekan Cabang Medan memuji kegiatan ini. “PPL advance ini sungguh luar biasa. Pengajarnya Pak Heru juga luar biasa. Mudah-mudahan berikutnya bisa mendapatkan kelas lagi dari Pak Heru. Untuk MAPPI Jateng, terima kasih sudah menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga MAPPI Jateng makin maju,” katanya.
Dani Andrian dari KJPP Anas Karim Rivai & Rekan Jakarta menyebutkan materi yang disampaikan narasumber sangat bermanfaat dan relevan dengan apa yang dibutuhkan terkait feasibility study (FS). “Banyak hal baru yang didapatkan peserta. Pengalaman narasumber juga untuk kasus-kasus tertentu bisa menjadikan bekal dan tambahan informasi maupun secara teknis bisa diaplikasikan di pekerjaan terkait FS,” ujar Danny.
Julham dari KJPP Julham Satria juga mengaku beruntung bisa mengikuti PPL ini. “Materi yang disampaikan dirangkum dalam satu bahasa yang tidak rumit, sudah di-simplify, tapi tidak mengurangi hakikat daripada materi yang disajikan,” katanya.
“Baru kali ini kami mendapatkan fasilitator yang sangat kami apresiasi. Kami beruntung sebagai peserta. Kami juga sangat mengapresiasi apa yang dilakukan DPD MAPPI Jateng. Pak Heru sebagai narasumber juga bisa masuk ke orang per orang dengan baik,” papar Julham.
Heru Supriyanto sebagai narasumber berpesan kepada MAPPI Jawa Tengah agar jangan segan-segan untuk memberikan PPL-PPL yang bisa membuka pasar baru bagi penilai, lebih-lebih di saat penugasan penilaian mulai berkurang seperti saat ini.
“Jadi bisa membuka wacana, membuka pasar baru, karena FS adalah bagian dari penilaian. Jadi, apapun yang kita laksanakan hari ini mudah-mudahan bisa membantu teman-teman semuanya untuk bisa mendapatkan pasar baru, karena sangat terbuka lebar dalam dunia penilaian,” jelas Heru.
Like, Comment, Share akan sangat membantu publikasi