Raih Nomor Urut 02, WAH1D Optimis MAPPI Lebih Maju dengan Semangat Persatuan dan Kebersamaan
Bakal calon Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Nirwan Lioga, Achmad Huda dan Dedy Mohamad Firmanto (WAH1D), resmi mendapat nomor urut 02 saat prosesi pengundian yang digelar di kantor Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI), kawasan Tb. Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (2/8) pagi. Dengan perolehan tersebut, WAH1D optimis bisa membawa organisasinya menjadi lebih maju dengan semangat persatuan dan kebersamaan.
Sesuai dengan tagline kampanye mereka yaitu MAPPI Milik Semua Anggota, #bersatumajubersama, untuk berkontestasi dalam Musyarawah Nasional (MUNAS) Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) XIII, WAH1D menjelaskan adanya nomor 1 pada logonya adalah sebagai simbol persatuan dan kebersamaan meskipun akhirnya meraih nomor urut 02.
“Kontestasi ini harus hasilkan kebersamaan, kalau nggak jalan bersama nggak mungkin maju. Siapa pun yang menang nanti kalau program kami mau dipakai tidak apa apa, karena kita di sini demi kepentingan MAPPI,” tambah Nirwan.
Tagline MAPPI Milik Semua Anggota, #bersatumajubersama yang diusung WAH1D tentu bukan tanpa alasan. Mereka menilai organisasi mereka belum terorganisir dengan baik dan ada potensi besar di MAPPI yang belum dipersatukan. Atas kesamaan pandangan itu pula Nirwan Lioga, Achmad Huda dan Dedy Mohamad Firmanto, bertemu secara organik serta tidak atas inisiasi siapapun yang akhirnya bersepakat ikut kontes DPN MUNAS XIII.
Dedy dan Huda juga bersepakat jika WAH1D terpilih maka Nirwan yang akan menjadi Ketua Umum. Ia dianggap sebagai sosok pemimpin tegas dan sosok yang akrab dengan Penilai senior maupun muda. “Beliau berhati besi karena segala sesuatu selesai di setiap urusan. Urusan bisnis diselesaikan secara bisnis, urusan sosial diselesaikan dengan sosial, urusan pertemanan diselesaikan dengan pertemanan. Ini yang penting. Kita butuh pemimipin yang konsisten dan berani,” tutur Dedy.
Keadaan yang dianggap WAH1D kurangnya persatuan di MAPPI bukanlah suatu kesalahan kepemimpinan seseorang atau yang lainnya, melainkan dalam setiap kepengurusan tentu punya tantangannya tersendiri untuk dihadapi salah satunya adalah pandemi COVID 19. Momen tersebut diakui membuat MAPPI mengalami transformasi yang dianggap luar biasa.
“Contohnya waktu pandemi semua anggota gelagapan. Masing-masing nggak bisa bayangin untuk bisa selamat atau bertahan di kondisi itu. Tapi MAPPI harus hidup, cuma besarnya seperti pulau-pulau karena dampak dari pandemi, nah kita ingin itu disatukan. Kalau bersatu pasti akan disegani, semangat itu yang mau kita bangun,” jelas Huda.
Diketahui ada empat agenda utama yang jadi program kerja WAH1D kedepannya jika terpilih yaitu penguatan kelembagaan dan perlindungan hukum, pengembangan keprofesian, penguatan industri Penilai, dan transformasi organisasi.
Dengan penguatan kelembagaan dan perlindungan hukum, WAH1D bertekad untuk meningkatkan kerjasama strategis dengan stakeholder termaksud membangun kerjasama dan MoU dengan Aparat Penegak Hukum (APH) dalam rangka perlindungan profesi penilai. Selain itu, mereka juga ingin memperkuat peran Biro Hukum dan Advokasi termaksud menginisiasi pembentukan Lembaga Konsultansi Bantuan Hukum (LKBH) MAPPI sebagai bentuk perlindungan kepada Penilai sambil memperjuangkan undang-undang Penilai yang jadi prioritas dalam satu tahun pertama kepengurusan WAH1D.
Sedangkan untuk pengembangan keprofesian, WAH1D akan melanjutkan model pendidikan penilaian berbasis kompetensi dengan biaya terjangkau. Menyelenggarakan pendidikan profesi yang terintegrasi ke semua daerah berbasiskan e-learning dalam rangka meningkatkan kompetensi dan knowledge Penilai di seluruh Indonesia.
MAPPI sebagai asosiasi yang menjadi rumah besar Penilai, perlu dengan serius menjaga dan mengembangkan peluang usaha Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Karena persaingan di industri Penilai semakin kompetitif dan diperparah dengan ketidakpastian perekonomian global serta digital disruption, WAH1D nantinya akan menginisiasi sebuah tim untuk mengeksplorasi lalu menciptakan inovasi baru dalam bidang penilaian dan jasa lainnya. Meng-encourage pengguna jasa menggunakan e-directory MAPPI sebagai bentuk keterbukaan dan transparansi kepada pengguna jasa serta menjaga sekaligus menegakkan peraturan terkait usaha penilaian dari kemungkinan perubahan yang dapat merugikan usaha penilai.
Selain itu, MAPPI sebagai living organism perlu secara kontinyu melakukan modernisasi sistem pengelolaan organisasi sesuai dengan tuntutan zaman. Sebagai tekad dalam proses transformasi organisasi, WAH1D akan memastikan terealisasinya Database Properti Nasional untuk menjamin transparansi, akurasi dan aksesibilitas data lewat core system MAPPI 1 untuk mengintegrasikan seluruh sistem administrasi, keuangan, keanggotan, serta pendidikan di seluruh DPD MAPPI di Indonesia.
Di balik rasa optimis serta tujuan mulia yang ditawarkan WAH1D, tentunya ada tantangan yang akan dihadapi untuk memperoleh kemenangan di MUNAS nanti. Namun, bagi mereka yang utama adalah kontes nanti bisa berjalan dengan baik, damai, tanpa ada perselisihan ataupun perpecahan hanya karena berbeda pilihan.
Like, Comment, Share akan sangat membantu publikasi