Resensi Buku : Teori dan Berbagai Model Aplikasi Penilaian Massal

Judul Buku: Teori dan Berbagai Model Aplikasi Penilaian Massal
Penulis: Dr.Budi Harjanto, Adv. DEM., M.Si.
Penerbit: Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM
Tahun Terbit: 2011
Tebal Buku: 147 halaman

Sebuah buku yang ditulis oleh  Dr. Budi Harjanto, Adv. DEM., M.Si., terdiri dari delapan bab mulai dari konsep  hingga contoh penerapan. Pada bab pertama, penulis merujuk pada definisi penilaian massal yang dikemukakan oleh International Association of Assessors (IAAO) dan International Property Tax Institute (IPTI). Penilaian massal adalah proses penilaian secara sistematis terhadap sekelompok properti atau objek pada tanggal penilaian tertentu dengan menggunakan angka :

  1. Metode yang baku dan standar
  2. Data-data yang bersifat umum
  3. Pengujian statistik (untuk uji akurasinya)

Penilaian massal ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap objek dalam jumlah besar dengan lebih cepat, hemat biaya, dan  efisien

Penulis memaparkan penilaian sekaligus untuk menentukan Harga Jual Kena Pajak (NJOP) suatu properti dalam bab kedua. Penilaian tanah secara massal  dalam konteks ini adalah penilaian tanah yang dilakukan dengan  mengelompokkan beberapa properti yang berdekatan dengan karakteristik serupa dalam satu zona nilai yang sama, yang disebut Zona Nilai Tanah (ZNT). Bab ini menjelaskan langkah-langkah mulai dari pembuatan peta desa/kelurahan, penetapan batas zona, penetapan klarifikasi NJOP, dan pemasukan data untuk proses penilaian massal.

Dalam bab tiga penulis membahas penilaian massal untuk penentuan NJOP bangunan. Penilaian bangunan umumnya dilakukan dengan pendekatan biaya (cost approach). Penilaian massal untuk bangunan adalah mekanisme penentuan nilai bangunan secara serentak atas objek-objek bangunan dalam jumlah besar dan meliputi wilayah yang luas dengan menggunakan kaidah yang baku. Penerapan penilaian massal bangunan ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem yang disebut dengan Daftar Biaya Komponen Bangunan (DBKB) yang dioperasikan dengan bantuan program komputer (Computer Assisted Mass Appraisal / CAMA).

Penilaian massal dengan pemodelan tingkat kualitas dijelaskan oleh penulis di bab empat. Penilaian massal adalah penilaian dengan membentuk pola umum untuk memperkirakan nilai seluruh objek. Tentu saja, pola umum yang dimaksud  harus memenuhi persyaratan bahwa pola  tersebut dapat mewakili semua objek dan tidak menimbulkan distorsi. Salah satu pola umum untuk menentukan nilai suatu objek  ditentukan oleh mekanisme pemodelan. Pemodelan estimasi nilai dapat dilakukan dengan menggunakan model penilaian kualitas atau analisis regresi (baik regresi sederhana maupun regresi berganda).

Penulis memberikan rincian tentang penilaian massal  menggunakan model regresi berganda di bab lima. Model regresi berganda menutupi kelemahan model penjenjangan kualitas terkait subjektivitas penilai dalam menentukan nilai dan bobot variabel. Model regresi berganda menjadi solusi untuk mengurangi  unsur subjektivitas. Model penilaian ini sering digunakan untuk menentukan perkiraan nilai pasar dan nilai sewa suatu properti

Penulis membahas konsep model kapitalisasi pendapatan sewa untuk penilaian massal tanah dalam bab enam. Penerapan penilaian massal tanah melalui model kapitalisasi sewa dengan studi kasus Kota Yogyakarta dibahas penulis di bab tujuh. Dalam bab delapan penulis membahas tentang evaluasi terhadap hasil penilaian massal untuk menguji tingkat keakuratan hasil penilaian terhadap nilai pasarnya. Semakin jauh dan signifikan perbedaan antara hasil penilaian tersebut dengan nilai pasar maka dianggap semakin tidak akurat dan sebaliknya.

Kelebihan Buku

Buku ini  disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan disertai contoh aplikasinya sehingga memudahkan pembaca yang baru mengenal  konsep penilaian massal.

Kekurangan Buku

Buku ini sudah tidak dijual di toko buku offline namun masih bisa dijumpai di toko buku online dan perpustakaan Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Gadjah Mada.

 

Peresensi : Rulan Kis Riarto

Leave a Reply