Motivasi dan Target Sejumlah Calon Sementara Anggota DP, DPK, dan Ketua IKJPP

Suasana semarak jelang Musyawarah Nasional (Munas) XIII Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) 2024 kian menyeruak. Hal ini seiring mulai mencuatnya nama-nama calon sementara Dewan Pimpinan Nasional (DPN), Dewan Penilai (DP), Dewan Pengawas Keuangan (DPK), dan Ketua Ikatan Kantor Jasa Penilai Publik (IKJPP).

Sejumlah figur yang maju sebagai calon mulai membeberkan motivasi maupun target yang ingin mereka wujudkan apabila terpilih. Motivasi dan target ini di antaranya terlontar dari beberapa calon sementara DP, DPK, dan IKJPP.

Menurut calon sementara DP Effendri Rais, motivasi maju sebagai DP lantaran ingin memberi sumbangsih kepada MAPPI sebagai institusi yang sudah menjadi tempatnya bernaung selama 35 tahun terakhir.

“Saya MAPPI tahun 91, nomornya 168, (ingin mengaplikasikan ilmu yang bermanfaat,” kata Effendri saat ditemui di acara pengundian nomor urut calon sementara DPN, DP, DPK, dan IKJPP di Kantor MAPPI, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2024).

Effendri menjelaskan, langkahnya maju sebagai calon sementara DP untuk kali pertama. Posisinya terakhir di MAPPI sebagai pengurus dan juga berkecimpung di biro hukum. “Jadi di biro hukum kita melihat banyak perkembangan hukum yang terjadi,” kata pria yang mengenyam pendidikan bidang hukum dari jenjang Strata 1 (S1) hingga S3 itu.

Dari pengalamannya berkecimpung di biro hukum, Effendri menjumpai perkembangan hukum yang sangat dinamis. Atas dasar ini, ia bertekad membantu anggota MAPPI memberikan pemahaman maupun pendapat hukum yang baik sesuai kompetensi yang dimilikinya.

Effendri mengatakan, profesinya saat ini merupakan penilai. Meski begitu, ia mengakui juga menyandang status lainnya antara lain sebagai auditor hukum bersertifikat, mediasi bersertifikat, dan likuidator.

“Apabila terpilih yang pasti saya akan melanjutkan program lama yang baik-baik, yang tidak baik ya kita kaji ulang, (artinya) bukan tak dilanjutkan tapi bagaimana agar lebih baik lagi,” ujarnya.

Calon sementara DP lainnya, Achmad Tri Kurniawan Bahtiar juga mengaku terpanggil untuk berkontribusi pada MAPPI. Ia meyakini, kontribusi ini bisa diimplementasikan dengan menjadi bagian dari DP pada MAPPI.

“DP merupakan garda terdepan dalam memberikan perlindungan kepada penilai. Saya juga punya kompetensi hukum sehingga berharap ada kemanfaatan apabila terpilih sebagai DP,” kata Tri.

Ia lalu menyoroti tren kasus maupun aduan yang berkaitan dengan profesi penilai kian meningkat.

“Berarti ada sesuatu yang harus diselesaikan, perlu orang-orang yang punya kompetensi hukum untuk mengatasi masalah-masalah semacam ini,” ujar Tri menambahkan.

Sementara, calon sementara DP bernama Robinson Parluhutan Tampubolon menekankan soal implementasi program yang belum terpenuhi di kepengurusan periode sebelumnya.

“Tentang memenuhi keinginan dan kebutuhan anggota MAPPI,” kata Robinson.

Di sisi lain, dia mengakui para anggota MAPPI juga perlu terus diingatkan tentang hal-hal yang wajib dipenuhi. Kewajiban ini sepatutnya beriringan dengan perlindungan kepada para anggota MAPPI. Sebab, Robinson memandang, penilai merupakan pekerjaan yang terbilang rawan.

“Jadi itu perlu kita kawal lebih serius lagi dari dewan internalnya ke anggota. Secara internal dewan penilainya juga perlu mengatur waktu agar semua bisa terpenuhi,” katanya.

Lebih jauh, Robinson mengungkapkan, langkahnya maju sebagai calon untuk kali ketiga. Sebelumnya, dia sudah pernah tercatat sebagai calon DP pada periode kepengurusan 2016-2020 dan 2020-2024.

“Saya ingin memaksimalkan yang belum terpenuhi untuk memaksimalkan pelayanan terhadap anggota khususnya bidang hukum lalu mungkin ada yang bisa mengambil waktu untuk memperhatikan kebutuhan anggota sehingga kita minimalkan pendapat-pendapat anggota yang (bilang) dewan penilai begini, dewan penilai begitu,” ucap Robinson menambahkan.

Calon sementara DPK MAPPI  bernama Achmad Faisal Siregar mengungkapkan, motivasi maju sebagai anggota DPK karna ingin berpartisipasi dalam organisasi MAPPI.

“Untuk melihat bagaimana proses keuangan MAPPI yang sudah berjalan dan ke depannya seperti apa, apakah pendistribusian dana itu sudah diatur secara wajar,” kata Faisal.

Apabila terpilih, Faisal menjanjikan bakal mencermati angka-angka terkait tutorial MAPPI. Sebab, kata dia menjelaskan, banyak keluh kesah anggota menyangkut angka tutorial tersebut.

“(Keluh kesah) besaran-besaran tutorial-tutorial itu terlalu besar atau apa, tapi kan kita harus pertimbangkan dulu bagaimana anggaran-anggaran sebenarnya itu terdistribusi, kebutuhannya seperti apa. Dari sana kita bisa mengambil keputusan-keputusan apakah biaya-biaya itu terlalu besar atau kurang besar, hal-hal seperti itu lah,” ujar Faisal memaparkan.

Adapun calon sementara DPK MAPPI lainnya, Ema Roslina menyatakan pada dasarnya dirinya ingin berpartipasi di MAPPI. Mengingat, ia sudah cukup lama menjalani profesi penilai.

“Saya kan suka dengan laporan keuangan maka saya pilih DPK,” katanya.

Jika terpilih, Ema akan fokus terhadap laporan keuangan, antara lain menyangkut aspek pengelolaan.

“Itu yang diharapkan anggota, contohnya karena kita sudah bayar iuran dan itu bagaimana pengelolaanya terhadap organisasi MAPPI. Apakah sesuai yang diharapkan anggota,” katanya.

“Contohnya biaya pendidikan segala macam kalau iuran itu bisa maksimal mungkin akan jauh meringankan biaya segala macam. intinya jadi apa yang dibayarkan anggota itu benar-benar dirasakan,” ujar Ema.

Sementara, calon sementara Ketua IKJPP Muhammad Syarif mengatakan, secara substansi, dirinya termotivasi maju sebagai salah satu kandidat lantaran ingin memperbaiki atau mengubah mindset agar sebaran pekerjaan maupun pendapatan anggota IKJPP lebih luas dan meningkat.

“Karena kan masih banyak lagi itu scoupe pekerjaaan yang selama ini punya potensi tapi tidak digarap maksimal. Terutama bagaimana kerja sama dengan pihak pemerintah, swasta dan bagaimana kita dengan instansi asosiasi-asosiasi karena selama ini hubungannya tidak pernah IKJPP bekerja sama dengan KADIN (atau dengan) IKADIN,” katanya. Padahal, ujar Syarif, potensi kerja sama begitu banyak.

Calon sementara Ketua IKJPP Luki Hentriawan mengatakan sudah berkecimpung sebagai pengurus tepatnya sebagai ketua bidang pengembangan usaha sejak tahun 2020. Atas dasar ini, ia memandang ada langkah yang masih harus dilanjutkan.

“Intinya bagaimana (hubungan) keluar atau eksternal dan juga internal. Jadi hubungan kita yang baik harusnya berhubungan dari faktor-faktor (seperti) pengguna jasa dan regulator itu yang harus dijaga,” katanya.

Luki kemudian membeberkan salah satu program kerja saat ini merujuk AD/ART baru yaitu IKJPP masuk ke badan organisasi yang harus tersinkronisasi dengan badan-badan lain.

“Kedua ada amanah dalam AD/ART IKJPP itu menjaga Standar Imbangan Jasa (SIJ) lalu terhadap Standar Pengendalian Mutu (SPM) yg sangat penting untuk kantor jasa penilai publik dan ini menurut saya sangat kurang diperhatikan,” katanya.

Luki menambahkan, dirinya juga sudah mencanangkan program apabila terpilih yaitu meningkatkan edukasi terhadap pemimpin dan partner lain di KJPP.

Leave a Reply