Tasyakuran HUT MAPPI ke-43 dengan Wejangan dari Tokoh Pelopor
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-43 dengan menggelar tasyakuran bersama anak yatim piatu dari Yayasan Al Kahfi, acara ini berlangsung pada Sabtu, 26 Oktober 2024 di hotel Aloft South Jakarta.
Berdasarkan susunan acara yang diterima Media Penilai MAPPI, kegiatan ini dimulai pukul 12.00 WIB dan berakhir pukul 14.40 WIB. Acara dimulai dengan makan siang bersama, tersemat juga pemberian penghargaan bertajuk “Lifetime Achievement Award” kepada sejumlah tokoh yang telah berjasa.
Selama berlangsungnya acara, Ketua DPN MAPPI Budi Prasodjo menyampaikan sambutannya. Budi mangatakan bahwa tema dalam peringatan HUT ke-43 MAPPI kali adalah “Tumbuh Bersama dalam Harmoni untuk Kemajuan dan Keberlanjutan Masa Depan.”
“Jadi di usia ke-43 ini, MAPPI sebagai asosiasi profesi ingin semangat dan optimisme dari para penilai bisa memberikan kontribusi untuk Indonesia. Apa yang telah diberikan kepada kami (Pengurus MAPPI), saran dan kritik, merupakan cerminan dari rasa sayang kepada kita (MAPPI),” kata Budi.
Sambutan juga diutarakan oleh Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Erawati, merujuk tema HUT ke-43 MAPPI, dia menyampaikan jika semangat maju bersama untuk kepentingan nasional sangat penting disematkan dalam setiap kegiatan profesi Penilai.
“Lebih dari aspek teknis, profesi Penilai punya peran krusial sebagai penjaga integritas dan transparansi dalam perekonomian bangsa,” ujar Erawati.
Di sela-sela acara ini, MAPPI berinisiatif memberikan penghargaan “Lifetime Achievement Award” kepada empat tokoh yang sudah berjasa di bidang masing-masing. Keempat tokoh tersebut ialah Benedictus Supriyanto Darmapuspita (Tokoh Pelopor Pengembangan Pendidikan), Doli D. Siregar (Tokoh Pelopor Entrepreneurship Penilai), Saiful M. Ruky (Tokoh Pelopor Penilaian Bisnis), dan Karsono Surjowibowo (Tokoh Pelopor Pengembangan Organisasi)
Pasca pemberian penghargaan itu, Benedictus menyampaikan wejangan terkait pendidikan di tubuh MAPPI, ia berharap generasi muda MAPPI bisa menjadi pengajar sehingga ada keberlanjutan dari program pendidikannya.
“Sekarang kemajuannya (pendidikan) sudah cukup besar, sudah ada universitas yang mau melaksanakan pendidikan penilaian, kini tinggal dilanjutkan supaya semakin banyak perguruan tinggi melakukan hal yang sama,” terangnya.
Tidak ketinggalan, Doli turut mengutarakan pesannya untuk MAPPI, disebutkan kalau keberadaan MAPPI memberikan pengaruh positif bagi profesi Penilai di Indonesia.
“43 tahun (umur MAPPI) sudah terbilang cukup lama, di mana pada awalnya setengah mati untuk memperkenalkan MAPPI sampai ke luar negeri,” papar dia.
Kemudian, Ruky menyampaikan pesan untuk MAPPI, diucapnya kalau MAPPI sebaiknya memperbanyak pendidikan profesi, jangan pendidikan berjenjangan.
“Jadi pendidikan berjenjangan itu ada periode (1-3), ini cukup setahun sekali cukup. Namun, yang harus diperbanyak pendidikan profesinya (berorentiasi pada praktik). Dan saran saya yang lain adalah semestinya MAPPI memberikan penghargaan kepada mereka semua yang sudah berjasa,” tuturnya.
Sementara itu, rangkaian acara HUT ke-43 MAPPI diisi pula dengan tausiyah oleh Ustadzah Rima dan diakhiri dengan santunan kepada anak-anak dari Yayasan Al Kahfi Jakarta Selatan.
Like, Comment, Share akan sangat membantu publikasi