Unhas Makassar Tertarik Membuka Prodi Penilai

Dewan Pimpinan Nasional Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (DPN MAPPI) kembali menjajaki kerja sama dalam bidang pendidikan dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang sebelumnya pada tahun 2017 telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan MAPPI.

Ketua I DPN MAPPI, Dewi Smaragdina didampingi Wakil Sekretaris I, Firmansyah serta pengurus DPD MAPPI Sulawesi Maluku Papua (Sulamapua) hadir untuk beraudiensi secara langsung dengan pihak Unhas Makassar. Tim dari MAPPI ditemui oleh Ketua Tim Pengembangan Strategis dan Akselerasi Kinerja Universitas Hasanuddin, Dr. Rijal M Idrus di ruang kerjanya pada Kamis (9/1/2025).

Rijal mengatakan bahwa Unhas sangat tertarik untuk membuka Program Studi (Prodi) Penilai. Namun sebelum pembukaan Prodi tersebut, Unhas akan melakukan beberapa kegiatan pendahaluan seperti sosialiasi Profesi Penilai kepada civitas akademika. Rencananya kegiatan pendahuluan itu akan dikemas dengan konsep kuliah umum tentang Profesi Penilai serta prospek pekerjaan yang berkaitan dengan praktik penilaian.

Lebih lanjut Rijal menjelaskan bahwa Unhas memegang dua aspek yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain dalam hal pelayanan kepada warga kampus. Kedua aspek tersebut adalah aspek akademis dan profesional. Setelah mahasiswa menempuh jalur akademis dan memiliki minat untuk melanjutkan ke jalur profesional, maka pihak kampus akan memfasilitasinya.

“Misalnya ada mahasiswa yang sudah lulus sarjana Fakultas Hukum dan berminat menjadi notaris maka kami akan menyediakan ruang untuk melanjutkan ke pendidikan magister kenotariatan. Setelah lulus S2 akan dilibatkan di asosiasi notaris. Tujuannya adalah agar tamatan Unhas bisa sebanyak mungkin diterima atau diserap pasar dan industri,” terang Rijal.

Namun membuka keran Prodi baru juga bukan perkara mudah. Kendala yang sering dihadapi dalam membuka Prodi baru, menurut Rijal, adalah ketersediaan pengajar. Oleh karena itu pihaknya ingin agar penandatanganan nota kesepahaman yang telah dilakukan dengan MAPPi tetap dilanjutkan.

Salah satu Prodi baru di Unhas yakni Prodi Aktuaria yang sudah berjalan hampir 2 tahun di bawah pengelolaan Fakultas MIPA. Kendati tergolong Prodi baru, namun ternyata Prodi tersebut sangat diminati mahasiswa. Unhas akhirnya membatasi penerimaan mahasiswa baru maksimal 100 orang untuk Prodi tersebut.

Menanggapi minat yang cukup tinggi dari Unhas untuk mengadakan Prodi Penilai namun terkendala jumlah pengajar, Ketua I DPN MAPPI, Dewi Smaragdina menyampaikan bahwa saat ini MAPPI surplus pengajar. Berkaca dari kegiatan pendidikan penilaian yang telah bertahun-tahun dilakukan di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Sumatera Utara (USU) bahwa hampir semua pengajar di dua kampus besar tersebut berasal dari MAPPI. (fas)

Leave a Reply