Kekayaan Intelektual (KI) Ditaksir Jadi Aset Ekonomi Berharga di Masa Depan

Jakarta – Kekayaan Intelektual disinyalir akan menjadi aset yang sangat berharga secara ekonomi bagi sang pemilik hak kekayaan intelektual (HKI) untuk masa yang akan datang. Hal itu terungkap dalam acara Gala Dinner yang berlangsung di Tugu Kuntskring Palais Jakarta pada Selasa (22/4) malam.

Hadir dalam Gala Dinner antara lain Ketua Komite Asia International Valuation Standard Council (IVSC), Marty Muliana Natalegawa; Ketua Dewan Pembina IVSC, Lim Hwee Hua; Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Erawati; Direktur Penilaian pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) di Kementerian Keuangan Indonesia, Arik Haryono; Ketua Umum dan Ketua II Dewan Pimpinan Nasional (DPN) MAPPI, Budi Prasodjo dan Wahyu Mahendra, serta sejumlah tamu undangan terhormat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung) serta para narasumber IIVC 2025.

Ketua I DPN MAPPI, Dewi Smaragdina mengungkapkan bahwa HKI tidak hanya menonjol sebagai aset ekonomi yang berharga secara global, tetapi juga sebagai peluang strategis bagi Indonesia. Dengan terus berkembangnya industri kreatif, perusahaan teknologi, dan platform digital, terang Dewi, kemampuan untuk menilai dan mengelola HKI secara akurat akan sangat penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan daya saing global Indonesia.

“Kami sangat yakin bahwa memajukan standar dan kemampuan penilaian HKI akan mendukung pembangunan berkelanjutan, mendorong inovasi dan membuka jalan baru bagi kolaborasi dan investasi internasional,” ujar perempuan yang akrab disapa Ibu Dina ini.

Dewi juga mengungkapkan bahwa dalam peristiwa global terkini, peran profesi penilai menjadi lebih penting dari sebelumnya. Investor, regulator, dan pembuat kebijakan akan mencari pakar penilaian untuk mewujudkan transparansi, keandalan, dan kejelasan terutama dalam penilaian aset tak berwujud, kekayaan intelektual, dan mengantisipasi risiko yang muncul.

Profesi penilai, sambung Dewi, ke depan akan bekerja di masa yang bukan hanya menuntut ketepatan secara teknis tetapi juga wawasan strategis. Kemampuan Penilai untuk mengadaptasi metodologi penilaian dengan realitas baru juga akan menjadi kunci dalam memastikan pasar yang adil, pengambilan keputusan yang tepat, serta untuk stabilitas ekonomi jangka panjang.

 

Oleh karena itu, tambah Dewi, MAPPI selaku penyelenggara Indonesia International Valuation Conference (IIVC) atau konferensi penilaian internasional Indonesia telah mengakurasi dengan cermat topik-topik pembahasan yang baru muncul di bidang penilaian.

“Khusus dua hari pertama MAPPI menyelenggarakan lokakarya tentang penilaian kekayaan intelektual, yakni bidang yang semakin penting pada masa yang akan datang karena aset tak berwujud akan menjadi aset yang jauh lebih penting bagi nilai perusahaan dan nasional,” papar Dewi di hadapan para hadirin.

Dewi juga mengungkapkan bahwa persiapan konferensi internasional ini dilakukan dalam jangka waktu yang relatif singkat, yakni hanya empat bulan pasca Rapat Umum Tahunan IVSC yang berlangsung pada 20–22 November 2024 lalu di Hong Kong. Ia berharap konferensi ini sebagai tonggak awal untuk melanjutkan kerja sama pada tahun-tahun mendatang.

“Kita di sini disatukan oleh tujuan yang sama, yakni untuk memperkuat profesi penilai yang berkontribusi secara nyata untuk mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan pertumbuhan ekonomi global,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kementerian Keuangan RI, Erawati, dalam sambutannya mengatakan bahwa Gala Dinner ini bukan sekadar seremoni makan malam. Tetapi lebih dari itu, dia berharap momen ini menjadi awal dari ide-ide baru, cerita bersama dan kolaborasi pada masa-masa mendatang yang lintas sektor dan lintas batas.

 

Penulis : Farid Syah

Editor : Amandus Jong Tallo

Leave a Reply